Minggu, Maret 06, 2011

Drama Persahabatan

“CULUNYA GURU BARUKU”
Prolog : Disebuah SMP ternama di Jakarta, semua siswa sedang gencar-gencarnya melayangkang penolakan terhadap pemindahan tugas Pak Rendy ke sekolah lain. Penolakan siswa SMP Cinta Bangsa ini diketahui oleh Anez, Nico, Rangga, dan Mikha, sekelompok siswa yang paling menolak pemindahan Pak Rendy ini. Kejadian ini cukup membuat keadaan sekolah menjadi tidak nyaman, prose belajar-mengajar terhambat dan banyak murid yang tidak masuk sekolah. Kepala Sekolah dan semua rekan-rekan guru sudah sangat bingung dan dengan terpaksa, mereka mengeluarkan sebuah himbauan bahwa siapapun siswa yang masih bersihkeras untuk melakukan penolakan, akan di keluarkan dari sekolah. Dengan terpaksa semua siswa harus mengikuti himbauan dari Kepala Sekolah itu. Hingga suatu hari guru pengganti Pak rendy tiba di sekolah, kelas menjadi ricuh dengan obrolan dan gosip para siswa.
Anez : “Aduh Mikha!!!!!!!!!!! Gawat!!!Keadaan sudah siaga !!Kita tidak boleh tinggal diam saja!!” (dengan napas ngos-ngossan).
Mikha : “Woiii!! Kamu bilang apa sih. Kayak baru melihat hantu saja!!!Aku gak ngerti apa yang kamu bilang. Bisa pelan sedikit ngomongan kagak??”
Anez : “Huhhhhh...iya..iya..!! Dengerin ya, Guru baru itu sudah datang ke sekolah kita dan parahnya dia akan mengajari pelajaran Bahasa Indonesia...No..noo!!aku
tidak bisa terima dia menggantikan Pak Rendy.”
Mikha : “Kamu benar, ini tidak bisa di biarin. Kita harus buat guru itu tidak betah ngajar di sini.”
Nico : “Tenang saja, aku yakin kok! Dia akan cepat-cepat angkat kaki dari sekolah ini.”
Rangga : “Kita berdua pastiin, dia bakal pergi daari sekolah ini!!!”
Prolog : Tak lama kemudian lonceng pun berbunyi. Teng..tengggg... Semua siswa kembali ke tempatnya masing-masing. Tak lama kemudian guru baru itupun datang dengan membawa setumpuk buku di tangannya.
Bu Nita : “Selamat Pagi Anak-anak!!Perkenalkan nama ibu, NITA. Ibu akan menjadi guru bahasa indonesia disini.”
Rangga : “Ehhh bu!! Ini sudah tahun berapa ini, pakaian ibu masih saja jadul. Kalau siswa sekolah lain melihatnya, citra sekolah ini bisa turun. Sekolah ini terkenal buu!!!bukan cem di kampung-kampung.”
Bu Nita : “Sudah..sudah cukup becandanya!!kita mulai pelajarannya. Ibu yakin, lama-kelamaan ibu an kalian bisa bersosialisasi dengan baik.”



Prolog : Pelajaran pun berlangsung dengan baik. Namun selama pelajaran Mikha, Anez, Rangga, dan Nico tidak sedikit pun mendengarkan apa yang diajarkan oleh ibu Nita. Setiap orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka berusaha untuk cuek pada guru yang satu ini, sementara murid lain merasa nyaman dan senang dengan BU NITA. Setelah jam pelajaran telah berakhir semua murid merasa kalau jam pelajaran BI kurang lama. Namun bagi Mikha, Anez, Rangga, dan Nico jam pelajaran sudah seperti 1 bulan.
Nico : ”Woww,,!!Parahh!!Baru kali ini aku ngerasa muak sama guru.”
Anez : “Aku setuju sama kamu! BU NITA itu sudah mulai melancarkan aksinya!!Menyebalkann!!”
Mikha : “Kamu benar, dia udah mulai mempengaruhi semua siswa di kelas ini!! Kita nggak boleh tinggal diam, dia pikir dia bisa mempengaruhi kita!Nggakk akan!!”
Rangga : “Kayaknya kita perlu cara kasar ne, carahalus sudah nggak laku lagi!!”
Anez : “Yupz aku setuju!”
Nico : “Aku ada ide...?”
Mikha : “Ide apa?? Aku gak yakin ma ide mu itu..”
Nico : “Kita akan ngerjainn dia, dimanapun dia berda kia akan memasang jebakan untuk ibu itu, aku yakin dia akan kapok.”
Anez : “Woww, funtastic!You get 100!!Okehhh, kalau gitu kapa kita mulai??aku udah gak sabar nich!Pasti seru!!”
Rangga : “Gimana kalau kita mulai besok pagi! Jadi kita besok dtng pagi-pagi besok. Aku dan Nico akan bawa perlatannya. Jadi kalian berdua hanya bantu kita mempersiapkannya.”
Mikha : “Okayy!Besok kita beraksi.”
Prolog : Setelah selesai berunding, mereka pun beranjak pulang. Anez dan Mikha pulang kerumah masing-masing, sementara Rangga pergi ke rumah Nico untuk mempersiapkan bahan-bhan. Keesokan harinya. Pagi-pagi betul mereka sudah datang kesekolah, sesampainya mereka langsung mempersiapkan semuanya. Tempat pertama adalah ruang kelas.
Rangga : “Nez, kamu ambil tali, mikha kamu pergi ambila ember dan air!dan kamu Nico jaga di luar, jangan sampai ada yang lihat!”
Anezz : “Okelah..!!Aku ambil dulu yahh!!”
Beberapa menit kemudian........
Mikha : “Rangga, nih aku udah bawa embernya dan airnya juga. Aku sengaja isi banyak biar sekalian kayak abiz di guyur hujan!!”
Rangga : ”Haahahahaah pinter-pinter!!”
Anez : “Nih talinya, yang agak tipis! Biar nggak kelihatan dan kalau kesenggol dikit pasti putus!”
Niko : “Woi..!! Udah belum, cepetan nich!!”

Rangga : “Okay.... selesai!! Tinggal ditutupin dengan poster, sekarang kita tinggal taruh minyak dikamar mandi dan ular mainan.nya! kamu bawakan Nic?”
Nico : “Nih aku bawa! Anez, nanti kamu harus pastiin kalau yang masuk Cuma Ibu Nita.”
Anez :” Okehh!! Beres boss! Itu masalah gampang!”
Mikha : “Ya udah, kita cepat-cepat beresin dan pulang. Jangan sampai ada yang tahu!”
Prolog : Mereka bergegas pulang. Saat jam sudah menunjukkan pukul 7, Anez, Mikha, Rangga, dan Nico mengikuti pergerakan dari Bu Nita. Perkiraan mereka tepat, tali putus saat Ibu Nita berada didepan kelas.
Anez : “1,2,3....... Byur...!!!!”
Prolog : Ibu Nita basah kuyup dan semua siswa menertawainya. Dia segera pergi keluar menuju kamar mandi. Anez, Mikha, Rangga dan Nico tadi.nya pura-pura tidak tahu kembali mengikuti Bu Nita.
Mikha : “Dia pergi kekamar mandi. Ayo cepat!!!!”
Rangga : “Kamar mandi yang lain udah kamu kunci kan , Nez?”
Anez : “Udah kok! Semua udah clear! Kita akan tinggal tunggu waktunya.”
Nico : “Bagus....!!! Bu Nita ... you OUT!!!!”
Prolog : Mereka mengintip didepan pintu kamar mandi.
Anez : “Ayo, Bu! Jalan terus ....! sedikit lagi keberuntungan Ibu akan datang! Ya, keberuntungan alias mimpi buruk!”
Prolog : Beberapa menit kemudian..
Grubukkk..... bukkk!!
BU Nita :”Aaauuww....!!!! apa ini? Minyak! Knpa bisa minyak disini!”
Prolog : Tanpa mempermasalahkan lagi, Bu Nita bangkit dan mulai berjalan sambil meringis kesakitan. Sementara Anez, Mikha, Rangga dan Nico tertawa puas. Beberapa menit kemudian ada suara teriakan!
Anez : “hahaha.....! Akhirnya mimpi buruk akhirnya datang! Selesai! Kita balik yuk, nanti ada yang liat kita disini. Bisa gawat kalau sampai ada yang liat, kita bisa dituduh dan dikeluarin dari sekolah! Aku nggak mau itu terjadi!”
Mikha : Aku setuju! Sekarang aku udah puas ngelihat siguru culun itu tersiksa! Siapa suruh cari masalah sma Mikha! Kita tinggal tunggu dia pergi dari sekolah ini!
Prolog : Mereka pun pergi meninggalkan Bu Nita dikamar mandi tanpa mengetahui keadaannya. Beberapa menit kemudian semua murid berlarian kekamar mandi.
Mikha : “Eh... ada apa ya? Kok semua siswa berlarian keluar?”
Rangga : “Nggak tahu, aku juga bingung!”
Prolog : Tak lama, Anez berlari dari luar menghampiri Mikha, Nico, dan Rangga.
Anez : “Guy...Gawat!!
Bu Nita masuk rumah sakit. Penyakit jantungannya kumatt!! Ini semua salah kita, gimana kalau bu Nita meninggal!!!IHH...kita jahattt seklaiiii sama ibu ituu!Aku takut!!”
Mikha : “Udahh...dhe!!Kamu jangan parno gitu!Dian nggak mungkin meninggal Cuma gara-gara itu!!”
Anez : “Kamu jgan egois dong!Ini semua salah kita!kita harus bertanggung jawab. Semua kemungkinan itu bisa terjadi. Aku nggak mau teru di hantui rasa bersalah. Aku benar-benar takut!!”
Rangga : “Sudah-udah, kalian jangan berantem, Masalah nggak akan selesai kalau kalian berdebat teruss!”
Nico : Ya udah gini aja! Nanti pulang sekolah kita pergi kerumah sakit. Kita jenguk Ibu itu sekaligus minta maaf. Anez benar, kalau kita diam seperti ini, sama saja kita seperti orang yang gak punya hati.
Rangga : Okay, nanti kita pergi! Dan kamu Mikha, kamu harus ikut!
Prolog : Sepulang sekolah mereka langsung menuju rumah sakit. Anez, Mikha, Nico dan Rangga masuk keruangan Bu Nita.
Rangga : Siang Bu....! Bagaimana keadaan Ibu sekarang!
Ibu Nita : Ibu sudah agak mendingan! Sebenarnya tidak terlalu parah kok!
Nico : Bu, sebenarnya kita kesini mau minta maaf sekaligus memberi pengakuan!
Ibu Nita : Pengakuan apa?
Anez : Sebenarnya, kami yang sudah mengerjain ibu! Kami nggak menyangka akan seperti ini! Kami sangat menyesal Bu! Kami malu dengan perbuatan kami!
Rangga : Iya, Bu? Ibu maukan memaafkan kami?
Nico : Kami janji, Bu. Tidak akan mengulanginya lagi.

Ibu Nita : Ibu sudah memaafkan kalian jauh-jauh hari. Ibu tahu kok, kalau sebenarnya kalian anak-anak yang baik, Cuma saja kalian belum bisa menyesuaikan diri. Kalian nggak usah takut. Tidak akan terjadi apa-apa dengan kalian.
Mikha : Saya juga mau minta maaf, Bu! Saya yang paling jahat pada Ibu. Saya baru sadar kalau Ibu seorang guru yang baik. Saya sangat menyesal Bu!
Ibu Nita : Sudahlah, semua sudah terjadi, Ibu sama sekali tidak pernah membenci dan marah pada kalian!
Anez : Terima kasih ya, Bu. Kami beruntung punya guru baru yang baik seperti ibu.
Prolog : Sejak saat itu, mereka berempat sangat menanti-nanti, Bu Nita kembali mengajar. Saat Anez dan Mikha mendengar kalau Bu Nita sudah pulang dari rumah sakit, pagi-pagi betul mereka datang kerumah Bu Nita.

0 komentar:

Posting Komentar